Gul Baba Sejarah Masuknya Islam di Hungaria – Budapest adalah kota terbesar di Hongaria dan pusat budaya, pendidikan, sains, dan pariwisata yang penting. Negara yang terkenal dengan sumber air panasnya ini juga memiliki catatan sejarah Islam yang menyerang Islam dari Kekaisaran Ottoman di Istanbul.
Gul Baba Sejarah Masuknya Islam di Hungaria
Baca Juga : 5 Tempat Bersejarah dan Cantik untuk Dikunjungi di Hongaria
hungaria – Beberapa tempat yang masih bisa dikunjungi untuk menyaksikan peninggalan kejayaan Islam Eropa Timur, salah satunya adalah Gulbaba Mausoleum.
Makam Gul Baba bersebelahan dengan Pondok Pesantren Darvis. Pada tahun 1883, Kekaisaran Astro-Hongaria menekan gerakan Yesuit dan menyita semua properti, termasuk mausoleum Gul Baba dan gedung sekolah asrama.
Namun, di bawah pengawasan pemerintah Hongaria, Mausoleum Gulbaba dan Pemerintah Rakyat Darvis melanjutkan fungsi aslinya. Dalam kurun waktu yang singkat, tempat ini tidak hanya menjadi tujuan wisata, tapi juga tujuan para peziarah muslim.
Bagi Ahli sejarah Bosnia, Ismail Balic dalam Traces of Islam in Hungary, berawal dari Marsiwan( Asia Minor). Beliau mengabdikan semua hidupnya untuk kewenangan Ottoman di Hungaria, dibawah Baginda Mehmet Angkatan laut(AL) Fatih, Selim I serta Sulayman Qanuni.
Gul Baba ialah wujud pemimpin untuk seluruh gerombolan Ottoman, ahli sastra yang banyak menulis banyak syair serta buatan Miftah Angkatan laut(AL) Ghaib. Sayangnya seluruh karya- karya besarnya sirna terbakar Hapsburg ataupun yang diketahui dengan Wangsa Austria.
Dari Mecset Utca ataupun Jalur Langgar serta dari jauh nampak sama kubah yang ialah asbes mausoleum Gul Baba. Kala dihampiri, di depan lingkungan kuburan ini ada suatu arca seseorang pria yang kelihatannya amat gagah serta sedikit garang. Pria ini ditafsirkan lagi berdiri dengan tangan kanan lagi bersedekap di dada. Beliau mengenakan jubah serta kepalanya ditutupi surban, dan janggut jauh juga menghisai mukanya.
Diceritakan pula kalau Gul Baba mungkin tewas di Buda pada tahun 1541, serta sebab jasa- jasanya ia dinaikan jadi sejenis orang bersih serta pula penjaga kota Budapest. Sebab itu atas perintah Sulatan Sulaiman dibangunlah mausoleum yang mewah ini serta bisa kita lihat sedang berdiri dengan mewah sehabis nyaris 5 era setelah itu.
Kota Budapest serta negara Hungaria juga sudah berulangkali silih bertukar penguasa dalam sejarahnya yang jauh. Tetapi aset Gul Baba senantiasa berdiri berdiri selaku fakta kesuksesan Bangsa Usmaniyyah di era dulu sekali.
Gul Baba sendiri dalam Bahasa Turki berarti Ayah Mawar. Bukanlah membingungkan jika wilayah dekat busut tempat Gul Baba dimakamkan ini diucap pula selaku Rozsadom Busut Mawar.
Bila Kamu berkeinginan mendatangi sekalian kunjungan ke tempat ini, simak trip 11D Darmawisata Mukmin Eropa Timur bersama Adinda Azzahra Tour & Travel
SIAPA GUL BABA ?
Rasanya telah lumayan banyak catatan hal Gul Baba, di Bumi kesusastraan Moeslem, Turki, Hungaria serta di asal usul Eropa siapa yang tidak memahami Gul Baba. Bila terdapat yang belum sempat mengikuti dengan suka batin ayo kita memberi. Begitu juga kita telah tahu Kepala negara Turki, Erdogan terkini terkini ini sudah mengembalikan guna museum Hagia Sophia, di Istambul jadi langgar pada medio Juli 2020 yang beritanya sudah menghentak Bumi, Ketetapan kontroversial itu sekalian menginspirasi pengarang, menegaskan kesuksesan Utsmaniyah Turki di Eropa serta angin timur bertiup bawa pengarang ingat kedudukan serta pelayanan wujud Gul Baba ini.
Nah, mangulas figur ini akrab kaitannya dengan kota Budapest, Ibukota Hungaria yang jadi pusat berarti kultur, seni, pembelajaran, ilmu wawasan serta pariwisata. Budapest berawal dari 2 tutur Buda serta Pest( yang berarti tungku api), memanglah realitas banyak terhambur pangkal air panas natural, tercantum sebagian aset zaman Uttoman yang lalu dilestarikan oleh Hungaria selaku energi raih darmawisata. Kemudian apa kaitannya, Hungaria ialah negeri salah satu saksi kesuksesan Utsmaniyah( 1541- 1686). Akrab dengan memo asal usul masuknya Islam ke situ akibat Utsmaniyah atau Ottoman yang berfokus di Istanbul. Hungaria tempat gugurnya Baginda Sulejman( the Magnificent) dalam pertempuran di Szigetvar, Hungaria 1566.
Gul Baba diketahui selaku Jafer, seseorang akademikus yang giat, pejuang, pula seseorang penyair darwis Utsmaniyah Bektashi serta ajudan serta penjaga Baginda Sulejman Agung yang mengutip bagian dalam beberapa kampanye di Eropa semenjak era rezim Mehmed II. Dia berperan selaku pemimpin untuk seluruh gerombolan Ottoman, pula ahli sastra yang banyak menulis syair syair serta buatan Miftah Angkatan laut(AL) Ghaib, Gul Baba mengabdikan semua hidupnya untuk kewenangan Ottoman dibawah Baginda Mehmet Angkatan laut(AL) Fatih, Selim I serta Sulejman Qanuni. Bagi Ahli sejarah Bosnia, Ismail Balic dalam” Traces of Islam in Hungary” orangtua Gul Baba, Ana Gelincik, Kutb’ül Arifin Veli’üddinİbn Yalınkılıç berawal dari Marsiwan( Asia Minor). Sayangnya kala kegagalan dari gerombolan kombinasi Habsburg melenyapkan beberapa besar buatan buatan besarnya.
Gul Baba seseorang badan aksi Islam yang diketahui selaku darwis Bektashi yang bertumbuh di semua Imperium Ottoman. Mereka melaksanakan kebatinan, agen kebatinan Islam. Dalam antrean Bektashi, Baba berarti pembimbing kebatinan yang profesional. Seseorang baba mempunyai tingkatan di atas darwis serta di dasar tingkatan paling tinggi. Kedudukan ini pula bersahabat kaitannya dengan Janissary, prajurit infanteri elit paduka yakni mesin perang Ott0man . Gul Baba tidak hanya jadi sahabat dekat Suleiman, berikan edukasi kebatinan sepanjang kampanye militernya, pula seseorang pejuang yang diketahui bawa anggar kusen besar di tangannya sepanjang pertempuran bersama Suleiman kala Ottoman Turki mendiami Buda.
Di Buda, Gul Baba lekas mengawali menggalang suatu pusat keimanan di kota, namun pada 21 Agustus 1541 seketika tewas. Kematian Gul Baba, semacam beberapa besar hidupnya diselimuti rahasia. Pada hari terakhir blokade Buda, kala hadapi angkatan Habsburg kesimpulannya dikalahkan sehabis 3 separuh bulan. Gul Baba berpulang dalam pertempuran di dekat tembok kota. Gul Baba sudah pingsan serta tewas sehabis membagikan berkah awal pada dikala itu seremoni Mukmin yang diadakan di Gereja Ibu Maria( saat ini Gereja Matthias), yang langsung pada durasi itu diganti jadi Langgar Agung.
Gul Baba pula kerap dimaksud dengan” Bapa Botak”, merujuk pada kepala para darwis yang botak. Para darwis Mukmin ini merupakan perwakilan dari perkerabatan Sufi, menempuh kehidupan asketik berkenan menyambut kekurangan. Mereka dihormati sebab wawasan, syair, serta spiritualitas kebatinan mereka. Dipercayai mereka jadi lebih dekat dengan Allah lewat khalwat, berkah, gaya tari, yang sangat populer merupakan para darwis kisaran( mevlevik). Tidak cuma itu, sepanjang perang, para darwis mengangkut anggar serta turut dan dalam kampanye selaku pejuang yang tertera dalam asal usul Baluarti di kota Eger( Egri Var Hungaria).
Gul Baba seseorang atasan agama penting, seseorang biksu serta sahabat era kecil Baginda Sulejman. Ketaatan serta jasa- jasanya pada Ottoman memanen hasil alhasil dinaikan jadi syahid atau orang bersih serta penjaga kota Budapest. Sehabis menaklukkan Hongaria Baginda Sulejman memberikan komplek mausoleum yang mewah di dalam komplek besar di wilayah elit di Budapest. Saat ini bisa diamati gedung makam atau thomb Gul Baba yang bisa kita lihat sedang berdiri dengan mewah sehabis nyaris 5 era setelah itu.
Pada tahun 1883, ketika kesuksesan Imperium Astro- Hungaria mengambil semua properti aset Utsmaniyah tercantum Musoleum Gul Baba serta gedung madrasah. Tetapi semenjak dibawah pengawasan Penguasa Hungaria, Musoleum Gul Baba serta madrasah tarekat darwis dikembalikan ke guna asalnya. Alhasil dengan cara berangsur- angsur dalam durasi pendek, tempat ini berganti bukan saja selaku destinasi darmawisata namun sekalian jadi wilayah tujuan pengunjung Mukmin. Tanah area komplek itu merupakan kepunyaan János Wagner, yang menjaga web itu serta memperbolehkan akses ke pengunjung Mukmin yang tiba. Pada tahun 1885, penguasa Ottoman membebankan seseorang insinyur Hongaria buat merenovasi kuburan itu. Profesi berakhir pada tahun 1914, serta semenjak dikala itu diklaim selaku tugu nasional. Web ini direstorasi lagi pada 1960- an serta penyempuraan terakhir berakhir pada tahun 2018 serta diserahkan serta peresmiannya oleh Kepala negara Turki Erdogan pada bulan Oktober 2018.
Sepanjang nyaris 5 era, makamnya senantiasa terpelihara dengan bagus, serta jadi tempat kunjungan disamping jadi tujuan darmawisata kota Budapest yang berarti. Walaupun terjalin pergantian besar di imperium, penguasa, agama, serta pandangan hidup, kuburan Gul baba yang populer dengan gelar“ The Father of Roses”, hikayat menebutkan Gul Baba merupakan orang awal yang memberitahukan mawar ke wilayah itu, yang kesimpulannya berkembang rimbun di situ alhasil di ucap Rozsa domb ataupun busut mawar. Gul Baba sendiri berarti Ayah Mawar. Dekat makamnya di Budapest diucap Rozsadom( Busut Mawar).
Kuburan Gul Baba terdapat di dalam komplek Pusat Kultur Turki, posisinya bersebelahan dengan madrasah tarekat Darwis di Mecset Utca, Budapest Rozsadomb( wilayah ter elit di Budapest) ataupun kita ucap Jalur Langgar, serta dari jauh telah nampak sama kubah, asbes dari Mausoleum Gul Baba. Di depan lingkungan kuburan ini ada arca Gul Baba buatan METIN Yurdanur pematung Turki populer, Gul Baba berdiri dengan tangan kanan yang bersedekap di dada menggunakan jubah serta kepalanya ditutupi surban, dan janggut jauh juga menghiasi mukanya. Kuburan dibentuk oleh pasha ketiga Buda, Jahjapasazáde Mehmed, antara 1543- 1548 serta suatu asrama Turki pula dibentuk di sebelahnya. Gedung kuburan dengan atlas bidang 8 ini ialah tempat kunjungan populer hingga saat ini.
Pada medio tahun 1600- an, komplek kuburan itu pula didatangi oleh Evlija Celebi, seseorang ahli sejarah Turki pengarang Seyâhatnâme serta pengembara bumi yang apalagi pada kunjungannya luang menggoreskan sebagian syair dadakan di bilik turbe. Evilija pula menggambarkan pada seremoni Sholat jenazah kalau Doa al- Janazah Gul Baba dihadiri oleh lebih dari 200. 000 moeslem.
Hingga saat ini turis Mancanegara tiap hari mendatangi türbe nya jadi tempat kunjungan selaku fakta pelanggengan aset asal usul yang berarti. Bermacam“ Ayat-ū Mukattaat” dari Alquran dijalin di atas boks jenazahnya. Catatan glasir keramik dengan kaligrafi Islam harmonis di bilik türbenya nampak:“ Lā-ʾIlāha- illā’ al- Lāh” di kanan, serta“ Muhammadū’ n- Rasulū’ l- Lāh” di kiri, pada lukisan di atas; serta Allah- Basmala- Muhammad dari kanan ke kiri pada lukisan di dasar ini. Belum lama, diklaim selaku tugu pada tahun 1914. Profesi penyempuraan terkini berakhir pada masa gugur 2018 serta ditetapkan oleh Kepala negara Erdogan di Budapest pada dini Oktober 2018 kemudian.
Baca Juga : Berwisata di Cattedrale di San Cerbone, Massa Maritima
Dalam sebagian memo asal usul, bintang bidang 8 kerap dipakai sebagian adat di semua bumi. Tidak cuma dalam seni adat, apalagi ikon ini pula dipakai selaku ilmu area religius dengan arti tertentu. Sebagian ilustrasi bintang bidang 8 nampak dalam arsitektur kuno, artefak, astrologi, serta di tempat ibadah. Astrologi yang telah bertumbuh semenjak rentang waktu kuno pula menarangkan bidang 8, melukiskan 4 ujung ruang ialah 8 garis menggantikan simbolis Utara, Selatan, Timur, Barat, serta emapt ujung yang terletak antara lain. Kaum Maya Quetzalcoatl memakai Az Tzul Ahaw, suatu ikon yang dipercayai menggantikan Dewa Venus.
Ikon Bintang Bidang 8 Dalam Kesusastraan Agama Bintang Al- Quds( Najmat al- Quds) ialah menyesuaikan diri dari ikon Rub el Hizb yang dengan cara spesial terpaut dengan al- Quds( Yerusalem). Konsep bintang berakhir 8 termotivasi oleh konsep tanah bidang 8 dari Anak cucu Umayyah berbentuk Kuil Kubah Batu( Dome of the Rock), dibentuk buat memeringati status Yerusalem selaku kiblat awal ataupun arah berkah dalam Islam. Dalam gambar Tanah Bersih( Holy Land) tahun 1455, Jerusalem tergambar ujung penglihatan dari barat. Dimana Kubah Batu sedang menjaga wujud bidang 8, dibagian kanan Al- Aqsa diperlihatkan gedung gereja